BAB
6 PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN
HARGA
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI
POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran
kinerja dan
(3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi
pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
1. Kenaikan dalam proporsi pajak
2. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
1. Kenaikan dalam proporsi pajak
2. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan gaji dan upah yang
lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data
keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan
dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode
inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum
yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini), yang kemudian diterapkan
terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang konvesional juga mengabaikan
keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas
(ekuivalennya) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh
inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Istilah Akuntansi Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau
adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah
proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi = metode penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan beberapa metode.
Menurut Johnson, 1977 metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi sebagai berikut :
1. The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
Historical cost
General price level
Dalam metode GPL misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPLA adalah :
a. Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan.
b. Meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode.
c. Membantu pemakai laporan menilai arus kas ddimasa yang akan dating secara lebih baik.
d. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi = metode penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan beberapa metode.
Menurut Johnson, 1977 metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi sebagai berikut :
1. The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
Historical cost
General price level
Dalam metode GPL misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPLA adalah :
a. Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan.
b. Meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode.
c. Membantu pemakai laporan menilai arus kas ddimasa yang akan dating secara lebih baik.
d. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
Kelemahannya adalah :
a. Inflasi itu terrjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda, jadi tidak dapat disamaratakan.
b. GPLA tidak bermakna bagi perusahaan.
c. Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas.
d. Rasio itu adalah indicator mentah.
Replacement cost
Merupakan nilai yang diukur saat ini untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksinya yang sama. Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti itu. Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level. Metode ini banyak mendapat kritikan, namun sebagian pihak menganggap bahwa metode ini merupakan metode yang paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi.
Merupakan nilai yang diukur saat ini untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksinya yang sama. Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti itu. Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level. Metode ini banyak mendapat kritikan, namun sebagian pihak menganggap bahwa metode ini merupakan metode yang paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi.
Reproduction cost
Merupakan istilah lain yang hampir sama dengan replacement cost. Disini harga diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau dipublikasi seperti barang yang dimiliki itu tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhiaktiva yang dibuat itu.
2. The exit value system harga pasar
atau current market value yang terdiri dari :
Net realizable value
NRV merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Penyusutan dihitung berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada akhir periode.
Net realizable value
NRV merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Penyusutan dihitung berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada akhir periode.
Selling price
harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan keuangan yang disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net realizable value dan metode lain yang disebut sebelumnya.
Expected value
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari present value kas dimasa yang akan datang.
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari present value kas dimasa yang akan datang.
Perbedaan model akuntansi biaya
terkini & konvensional
Perbedaan model akuntansi biaya
terkini & konvensional Laporan Keuangan Biaya Historis Laporan Posisi
Keuangan :
1. Jumlah dalam laporan posisi
keuangan yang belum dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode
pelaporan, disajikan kembali dengan menerapkan indeks harga umum.
2. Pos-pos moneter tidak disajikan
kembali karena sudah dinyatakan dalam unit moneter kini pada akhir periode
pelaporan. Pos-pos moneter adalah uang yang dimiliki dan hal yang akan diterima
atau dibayar dalam bentuk uang.
3. Aset dan liabilitas, melalui
perjanjian, yang terhubung dengan perubahan harga misalnya index linked bonds
and loans, disesuaikan sesuai dengan perjanjian untuk memastikan jumlah saldo
pada akhir periode pelaporan. Pos-pos tersebut dicatat pada jumlah yang telah
disesuaikan dalam laporan posisi keuangan yang disajikan kembali.
4. Seluruh aset dan liabilitas lain
adalah nonmoneter. Beberapa pos nonmoneter dicatat pada jumlah kini pada akhir
periode pelaporan, seperti nilai realisasi neto dan nilai wajar,maka pos
tersebut tidak disajikan kembali. Seluruh aset dan liabilitas nonmoneter yang
lain disajikan kembali.
5. Sebagian besar pos-pos nonmoneter
dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan dikurangi penyusutan. Oleh
karena itu, pos-pos tersebut disajikan sebesar jumlah kini pada tanggal
akuisisinya. Biaya perolehan, atau biaya perolehan dikurangi penyusutan, yang
disajikan kembali untuk setiap pos ditentukan dengan menerapkan perubahan
indeks harga umum dari tanggal akuisisi sampai akhir periode pelaporan pada
biaya historis dan akumulasi penyusutan. Misalnya, aset tetap, persediaan bahan
baku dan barang dagangan, goodwill, paten, merek dagang dan aset serupa
disajikan kembali dari tanggal pembeliannya. Persediaan barang setengah jadi
dan barang jadi disajikan kembali dari tanggal terjadinya biaya pembelian dan
biaya konversi.
6. Catatan rinci tanggal perolehan
dari unit-unit aset tetap mungkin tidak tersedia atau tidak dapat diestimasi.
Dalam keadaan yang jarang terjadi, hal ini mungkin diperlukan, pada periode
pertama kali menerapkan Pernyataan ini, untuk menggunakan penilaian profesional
independen atas nilai unit tersebut sebagai dasar penyajian kembalinya.
7. Indeks harga umum mungkin tidak
tersedia untuk periode saat menyajikan kembali aset tetap yang disyaratkan oleh
Pernyataan ini. Dalam keadaan ini, entitas mungkin perlu untuk menggunakan
dasar estimasi, misalnya, pada perpindahan kurs antara mata uang fungsional dan
mata uang asing yang relatif stabil.
8. Beberapa pos nonmoneter dicatat
pada jumlah kini pada tanggal selain tanggal akuisisi atau tanggal laporan
posisi keuangan, misalnya aset tetap yang telah direvaluasi pada tanggal
sebelumnya. Dalam kasus ini, jumlah tercatat disajikan kembali dari tanggal
revaluasi.
9. Jumlah yang disajikan kembali
dari pos-pos nonmoneter dikurangi, sesuai dengan PSAK terkait, ketika jumlah
tersebut melebihi jumlah terpulihkan. Misalnya, jumlah aset tetap, goodwill,
paten dan merek dagang yang disajikan kembali dikurangi menjadi jumlah
terpulihkan, dan jumlah persediaan yang disajikan kembali dikurangi menjadi
nilai realisasi neto.
10. Investee yang mencatat dengan
metode ekuitas dapat membuat laporan dalam mata uang ekonomi hiperinflasi.
Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif investee tersebut
disajikan kembali sesuai dengan Pernyataan ini untuk mengitung bagian investor
atas aset neto dan laba rugi. Ketika laporan keuangan investee yang disajikan
kembali dinyatakan dalam mata uang asing, maka laporan keuangan tersebut
dijabarkan pada kurs penutup.
11. Pengaruh inflasi biasanya diakui
dalam biaya pinjaman. Hal yang tidak sesuai untuk menyajikan kembali
pengeluaran modal yang dibiayai dengan pinjaman serta mengkapitalisasi bagian
biaya pinjaman untuk mengkompensasi inflasi selama periode yang sama. Bagian
biaya pinjaman ini diakui sebagai beban dalam periode saat biaya terjadi.
12. Entitas dapat memperoleh aset
dalam perjanjian yang mengizinkan entitas untuk menangguhkan pembayaran tanpa
menimbulkan beban bunga eksplisit. Ketika entitas tidak praktis untuk
menentukan jumlah bunga, maka aset tersebut disajikan kembali dari tanggal pembayaran
dan bukan tanggal pembelian.
13. Pada awal periode pertama kali
penerapan Pernyataan ini, komponen ekuitas, kecuali saldo laba dan surplus
revaluasi, disajikan kembali dengan menggunakan indeks harga umum dari tanggal
komponen ekuitas tersebut dikontribusikan atau muncul. Surplus revaluasi yang
timbul dalam periode sebelumnya dieliminasi. Saldo laba yang disajikan kembali
berasal dari seluruh jumlah lain dalam laporan posisi keuangan
14. Pada akhir periode pertama dan
periode selanjutnya, seluruh komponen ekuitas disajikan kembali dengan
menerapkan indeks harga umum dari awal periode atau tanggal kontribusi, jika
lebih belakangan. Perpindahan dalam ekuitas pemilik selama periode diungkapkan
sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan. Laporan Laba
Rugi Komprehensif
15. Pernyataan ini mensyaratkan
bahwa seluruh pos dalam laporan laba rugi komprehensif dinyatakan dalam unit
pengukuran kini pada akhir periode pelaporan. Oleh karena itu, seluruh jumlah
perlu untuk disajikan kembali dengan menerapkan perubahan indeks harga umum
dari tanggal pos pendapatan dan beban tersebut awalnya dicatat dalam laporan
keuangan. Keuntungan atau Kerugian Posisi Moneter Neto.
Sumber :
http://eka1989.wordpress.com/
Sumber : Buku Teori Akuntansi Edisi Revisi, Sofyan Syafri Harahap
Sumber : Buku Teori Akuntansi Edisi Revisi, Sofyan Syafri Harahap
http://tentangekomomikoperasi.blogspot.com/2012/03/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
BAB
7 HARMONISASI AKUNTANSI
INTERAKSI
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha
memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha
untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah
yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal
akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang
orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya
memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum
standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan
bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh
karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran
untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi:
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3.
Standar audit
SURVEI
HARMONISASI INTERNASIONAL
Keuntungan
harmonisasi internasional
- Bahasa
Mereka
yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung
bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh
dunia.
- Harmonisasi perpajakan an sistem jaminan sosial
Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar
dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang
kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang
berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di
negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan
sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi
memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya
semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan
menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan
diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah
tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi.
Manfaatnya:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
3.
perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Kritik
atas saran Internasional
- Penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
- Beberapa pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
- Adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Rekonsiliasi
atas pengakuan bersama
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
- Rekonsiliasi
- Pengakuan bersama (imbal balik/resiprositas)
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di negara di mana
laporan keuangan di laporkan.
Rekonsiliasi
berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan
lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi
hanya menyajikan ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Evaluasi
Perdebatan
mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh.
Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran.
Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas
sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat.
Perdebatan
nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi,
pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk
menjadi semakin internasional.
Penerapan
standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan seagai hasil dari
a)
Perjanjian internasional atau politis
b)
Kepatuhan secara sukarela
c)
Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional
Semakin
banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk kepentingan terbaik
perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Banyak negara saat
ini telah memperbolehkan perusahaan untuk mendasarkan laporan keuangan mereka
pada IFRS dan beberapa negara mengharuskannya.
Apabila
standar akuntansi diterapakan melalui prosedur politik, hukum atau aturan,
umumnya aturan wajib yang mendorong proses ini. Pihak-pihak yang berkepentingan
menentukan apa saja aturannya dan bagaimana aturan ini harus diimplementasikan.
Usaha-usaha
standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan
secara sukarela. Standar-standar itu akan diteima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar
internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi
ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasioanl harus jadi rujukan
pertama.
BEBERAPA
PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI
1959
- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961
- Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesional yang berpraktik,
didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa
dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi
1966
- Kelompok studi Internasional akuntan didirikan oleh institut profesionaol di
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973
- Komite Standar Akuntansi Internasional didirikan
1876
- organisasi untuk kerja sama dan pembangunan Ekonomi mengeluarkan Deklarasi
investasi dalam perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk
’pengungkapan informasi’
1977
- Federasi Internasional Akuntan didirikan
1977
- Kelompok para ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai
standar internasional akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan transnasional
2002
- IASB dan FASB menandatangani ’perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen
bersama terhadap konvergensi SAI dan AS
2003
- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS
SEKILAS
MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG HARMONISASI AKUNTANSI
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
- Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
- Komini Uni Eropa (EU)
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan Pembangunan
- Kelompok kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi kerja sama dan Pembangunan Ekonomi.
Forum
Internasional Pengembangan Akuntansi (IFAD) mengadakan pertemuan pertama pada
tahun 1999. tujuan utamanya adalah untuk membangun kapasitas akuntansi dan
audit di negara-negara berkembang.
Yang
juga penting adalah Federasi Internasional Bursa Efek (FIBV), organisasi perdagangan
untuk pasar surat berharga dan derivatif yang teratur diseluruh dunia. FIBV
mendorong perkembangan usaha profesional pasar keuangan. Tujuan FIBV adalah
untuk menetapakan standar harmonisasi untuk proses usaha (termasuk pelaporan
keuangan dan pengungkapan) dalam perdagangan surat berharga lintas batas,
termasuk penawaran publik lintas batas.
BADAN
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tujuan
IASB adalah:
- Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipamahi dan dapat diterapkan yang mewajibkan infromasi yang berkualitas tinggi, transaparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
- untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-stnadar tersebut yang ketat
- untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
Standar
Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB
telah berupaya untuk mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh
badan pengatur surat berharga diseluruh dunia. IASC mengadopsi suatu rencana
kerja untuk menghasilakn satu set inti standar berkualitas tinggi yang
komprehensif.
Struktur
IASB yang baru
Pada
bulan November 1999 dewan IASC secara bulat menyetujui suatu resolusi yang
mendukung usulan struktur baru yang intinnya adalah:
- IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independen
- organisasi tersebut akan terdiri dari dua badan utama, Perwakilan dan Dewan, serta Komite Interprestasi Tetap dan Dewan Penasihat Standar dan
- dan perwakilan akan menunjuk anggota dewan, melakukan pengawasan dan mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan dewan memiliki tanggungjawab untuk penentuan standar akuntansi
IFRIC
terdiri dari 12 anggota yang diangkat oleh perwalian. IFRIC
menginterprestasikan ’penerapan standar akuntansi internasional dan standar
pelaporan keuangan internasional dalam konteks kerangka dasar IASB, menerbitkan
rancangan interprestasi dan mengevaluasi komentar atasnya dan memperoleh
persetujuan dewan untuk interprestasi akhir.
BAB
8 Laporan
Keuangan Akuntansi Internasional
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa
rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio
terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap
derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat
membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan
dan retensi laba yang diambil manajemen.
Analisis
arus kas berfokus kepada laporan arus kas arus kas, yang memberikan informasi
mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan
menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik. Para analis dapat
menggunakan analis arus kas untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja
dan manajemen perusahaan.
Laporan
arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS,
dan standar akuntansi disejumlah negara yang jumlahnya semakin bertambah.
Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, seringkali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual Mekanisme untuk mengatasinya
Sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Algoritma
penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Algoritma
penyajian ulang hanya berfokus pada empat perbedaan prinsip akuntansi yaitu :
1.Asumsi
biaya persediaan
2.Metode
depresiasi
3.Bonus
terhadap direksi dan auditor wajib
4.Pajak
tangguhan dan cadangan pajak khusus
· Analisis Prospektif
Internasional
Analis
prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan
para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit
berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analis keuangan.
Ketika melakukan penilaian analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Sebagai contoh, penilaian merupakan dasar rekomendasi investasi yang diberikan oleh analis equitas. Ketika menganalis kemungkinan merger, calon pembeli akan mengestimasi nilai perusahaan yang menjadi target. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Ketika melakukan penilaian analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Sebagai contoh, penilaian merupakan dasar rekomendasi investasi yang diberikan oleh analis equitas. Ketika menganalis kemungkinan merger, calon pembeli akan mengestimasi nilai perusahaan yang menjadi target. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Isu Lebih Lanjut Keempat tahap
analis usaha (analis usaha, akuntansi, keuangan dan prospektif) dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Akses informasi,
2.
Ketepatan waktu informasi,
3. Hambatan bahasa dan terminologi,
4. Masalah mata uang asing,
5.perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan
Akses Informasi
Sumber informasi yang berharga yaitu
1. Publikasi pemerintah,
2. Organisasi riset ekonomi,
3. Organisasi internasional seperti
perserikatan bangsa-bangsa,
4. Organisasi akuntansi, audit dan
pasar surat berharga.
· Ketepatan waktu informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda ditiap negara. Pelaporan tiap
kuartal merupakan praktek yang lazim dilakukan di Amerika Serikat, sedangkan
ditempat lain masih jarang dilakukan. Jangka waktu pelaporan keuangan juga
dapat diestimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan
dengan tanggal laporan audinya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal
indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk
masyarakat umum. Perbedaan bentuk dan isi laporan keuangan
Bentuk dan isi laporan keuangan belum ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari akun-akun suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena:
Bentuk dan isi laporan keuangan belum ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari akun-akun suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena:
a. Laporan tersebut disesuaikan
dengan tekanan atau tujuan manajemen atau maksud penggunaan laporan tersebut.
b. Perbedaan pendapat diantara
mereka yang menyusun laporan tersebut.
c. Perbedaan pengetahuan dan pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan.
d. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan ataupun klasifikasi yang terbaru yang diterima umum atau lazim digunakan.
c. Perbedaan pengetahuan dan pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan.
d. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan ataupun klasifikasi yang terbaru yang diterima umum atau lazim digunakan.
Perbedaan
antar negara dengan kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan dan audit
sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Beberapa
pendekatan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk mengatasi perbedaan
prinsip akuntansi lintas negara. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara Internasional,
atau sesuai dengan dasar sekelompok prinsip yang diakui secara internasional,
atau sesuai dengan dasar yang lenih umum. Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasai di
negara-negara tersebut.
SUMBER:
http://niedanied.blogspot.com/2012/06/analisis-laporan-keuangan-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar